Intermittent Fasting (diet puasa) merupakan metode pengaturan pola makan dengan cara berpuasa makan dalam jenjang waktu tertentu. Namun, masih boleh mengonsumsi minuman selama berpuasa.
28 Jun 2023Intermittent Fasting (diet puasa) merupakan metode pengaturan pola makan dengan cara berpuasa makan dalam jenjang waktu tertentu. Namun, masih boleh mengonsumsi minuman selama berpuasa.
Diet satu ini menjadi viral karena tidak adanya makanan yang harus dikurangi atau tidak boleh dikonsumsi namun dibutuhkan konsistensi kapan harus makan dan kapan harus berhenti makan.
Diet ini menjadi viral karena beberapa selebgram dan para artis yang mengikuti Intermittent Fasting untuk menurunkan berat badan.
Bagaimanakah cara yang tepat untuk Intermittent Fasting?
Sebenarnya ada beberapa jenis dan pola intermittent fasting. Dan lebih disarankan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada ahlinya untuk sehingga kamu bisa mendapatkan pola makan yang sesuai dengan kondisi tubuh dan aktivitas kamu.
1. Intermittent Fasting 16:8 : Jendela waktu makan 8 jam dan berpuasa 16 jam
2. Intermittent Fasting 5:2 : Makan secara teratur 5 hari dalam seminggu sementara 2 hari lainnya membatasi diri untuk makan cukup sekali sebanyak 500-600 kalori. Misal : Jika Senin-Jumat kamu makan secara normal, maka di hari Sabtu dan Minggu maksimal 500-600 kalori untuk 2 hari.
3. Eat-Stop-Eat : Tidak mengonsumsi makanan selama 24 jam dalam beberapa hari per minggu.
Kamu bisa melakukan beberapa tips berikut untuk beradaptasi pada intermittent fasting, di antaranya:
- Menghidrasi tubuh dengan baik untuk mencegah dehidrasi
- Berhenti makan saat malam dan membuat tubuh untuk mencerna makanan dengan maksimal sebelum waktu tidur tiba
- Ubah pola pikir bila berpuasa merupakan waktu untuk mengistirahatkan sejenak dari kegiatan makan
- Iringilah intermittent fasting dengan kegiatan fisik seperti olahraga dengan intensitas rendah dan sedang untuk dilakukan selama 2-3 hari seminggu
Manfaat Intermitten Fasting
Puasa sendiri memang memiliki manfaat yang baik untuk tubuh. Melansir halodoc, puasa bermanfaat untuk menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan metabolisme tubuh, mengendalikan nafsu makan hingga meningkatkan fungsi otak. Namun, apakah hal ini juga sama dengan Intermitten Fasting?
Melansir detik.com, berikut beberapa manfaat dari Intermittent Fasting:
1. Menurunkan Kadar Lemak dan Berat Badan
Intermittent Fasting dapat menurunkan berat badan sebesar 0,8% - 13% tanpa efek samping dan menghilangkan lemak tubuh hingga 4% dalam tiga minggu.
2. Mencegah Berbagai Penyakit dan Masalah Kesehatan
Intermittent Fasting dapat meningkatkan toleransi glukosa serta sensitivitas insulin sehingga tubuh akan mengubah karbohidrat menjadi energi. Dengan begitu, tubuh akan terhindar dari risiko masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, sleep apnea, dan beberapa jenis kanker.
Studi juga menemukan Intermittent fasting dapat menurunkan kadar insulin puasa dan leptin sambil mengurangi resistensi insulin sehingga dapat mencegah terkena Diabetes Tipe 2.
3. Menurunkan Kadar Kolesterol Tubuh
Intermitten Fasting dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL atau High-density Lipoprotein) dan mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL-Low-density Lipoprotein) hingga 30 persen.
4. Menjaga Kesehatan Jantung
Selama melakukan intermittent fasting, tubuh mampu menurunkan kadar kolesterol jahat sehingga jantung akan bekerja lebih optimal memompa darah sehat dan kaya oksigen ke seluruh tubuh.
5. Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Mengingat serta Kemampuan Fisik
Sejumlah penelitian mengungkapkan mereka yang menjalani intermittent fasting terbukti bisa mengingat memori verbal dengan lebih baik. Bagi
Penelitian lain juga menunjukkan bila laki-laki yang berpuasa selama 16 jam per hari akan mengalami penurunan lemak dan peningkatan massa otot.
Efek Samping Intermittent Fasting dan Tips Suksesnya
Peningkatan Rasa Lapar
Melansir sebuah sumber dari Jurnal Eating Behaviors tahun 2022, menekan rasa lapar juga akan meningkatkan rasa lapar yang dapat mengakibatkan makan berlebihan.
Cara untuk mensiasatinya adalah dengan membuat jadwal yang realistis. Tidak perlu langsung berpuasa selama seharian penuh, kamu bisa melakukan puasa 16:8 terlebih dahulu. Jika tubuh sudah mulai terbiasa, maka kamu bisa melakukan peningkatan dengan berpuasa 5:2 atau Eat-Stop-Eat.
Menurunkan kualitas tidur dan pengaruh pada kesehatan
Intermittent fasting akan memberikan efek samping pada sejumlah kondisi kesehatan seperti sakit kepala, lesu, atau lemas, hingga mood swing. Maka dari itu penting untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum melakukan intermittent fasting agar dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh kamu. Namun, jika kamu mengalami sulit tidur di malam hari, maka disarankan untuk berhenti hingga kamu mengetahui pola tidur yang baik.
Nutrisi tidak tercukupi dan masalah pencernaan
Intermittent fasting harus tetap memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi tubuh kamu. Maka dari itu perlu dilakukan perencanaan yang baik dan pemilihan makanan yang baik dengan nutrisi yang tercukupi.
Selama jam puasa, kamu juga bisa mencukupi kebutuhan nutrisi kamu secara alami dengan air kelapa. Air kelapa memiliki sejumlah nutrisi yang baik untuk tubuh berupa protein, serat, kalium, dan magnesium. Sehingga kamu tetap dapat #JAgaIMun tubuh selama menjalani intermittent fasting. Hydro Coco dibuat dari air kelapa asli dan rendah gula sehingga aman dikonsumsi sedang diet.