
Pernah merasa lelah, murung, dan sulit tidur padahal tidak sedang sibuk? Mungkin masalahnya bukan soal pekerjaan kita. Tapi soal sinar matahari yang tidak pernah benar-benar kita dapatkan. Selamat datang di era sunlight deficit, fenomena kekurangan paparan sinar matahari yang kini jadi ‘penyakit baru’ masyarakat urban.
29 Sep 2025Duo Penyelamat Sunlight Deficit di Kota Besar
Pernah merasa lelah, murung, dan sulit tidur padahal tidak sedang sibuk? Mungkin masalahnya bukan soal pekerjaan kita. Tapi soal sinar matahari yang tidak pernah benar-benar kita dapatkan. Selamat datang di era sunlight deficit, fenomena kekurangan paparan sinar matahari yang kini jadi ‘penyakit baru’ masyarakat urban.
Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, ruang terbuka hijau semakin sedikit, gedung makin tinggi, dan waktu makin sempit. Bagi pekerja kantoran atau WFH warriors, hari-harinya sering dihabiskan dari satu layar ke layar lainnya, di ruangan ber-AC dengan jendela tertutup rapat. Lalu, bagaimana akses ke sinar matahari langsung? Minim, bahkan nyaris nol.
Padahal paparan sinar matahari dibutuhkan tubuh untuk memproduksi vitamin D alami, nutrisi penting yang punya peranan jauh lebih besar dari yang kita kira.
Selama ini vitamin D sering dikaitkan dengan kesehatan tulang. Tapi faktanya, fungsinya jauh lebih luas dan krusial, terutama untuk meregulasi suasana hati dan energi mental.
Beberapa peran penting vitamin D antara lain:
Mengatur hormon serotonin dan dopamin, dua “happy hormone” yang mempengaruhi mood dan motivasi.
Memperkuat sistem imun tubuh, terutama penting di tengah mobilitas tinggi dan paparan polusi.
Mendukung kualitas tidur, dengan membantu produksi melatonin, hormon alami pengatur siklus tidur.
Jadi, kalau kita sering merasa lemas, cemas, cepat marah, atau insomnia, bisa jadi itu bukan karena stres kerja... tapi karena kurang sinar dan kurang vitamin D.
Satu lagi masalah besar masyarakat urban yang sering tidak terasa adalah dehidrasi ringan. Kopi jadi andalan pagi hari, soda jadi teman lembur, dan air putih sering terlupakan. Hasilnya, tubuh kekurangan cairan, konsentrasi menurun, dan kepala terasa berat.
Di sinilah air kelapa hadir sebagai hidrasi alami dengan manfaat ekstra:
Mengandung elektrolit dan magnesium, yang penting untuk fungsi otak dan sistem saraf.
Membantu mengurangi ketegangan otot dan rasa gelisah.
Mendukung hidrasi optimal setelah seharian di ruangan ber-AC.
Bisa menjadi pengganti minuman manis, karena rendah kalori tapi tetap segar.
Minum air kelapa bukan hanya menyegarkan, tapi juga bisa memberikan efek tenang dan memperbaiki suasana hati secara alami.
Jika kita gabungkan keduanya, jadilah ini pasangan sederhana yang powerful untuk menjaga tubuh tetap stabil di tengah ritme kota yang sibuk:
1. Mencegah kelelahan mental yang muncul akibat kekurangan nutrisi dan dehidrasi.
2. Mengurangi rasa cemas dan gelisah yang kerap datang tanpa alasan.
3. Menormalkan siklus tidur yang sering rusak akibat kurang sinar dan kebanyakan gadget.
Mungkin kita tidak bisa mengubah langit kota. Tapi kita bisa mengatur asupan tubuh kita sendiri. Vitamin D dan air kelapa bukan solusi mewah, tapi esensial. Keduanya bentuk self-care nyata di tengah rutinitas kesibukan dan ruangan yang terbatas. Nyatanya, yang bikin lelah bukan pekerjaannya. Tapi tubuh kita yang kekurangan sinar matahari, cairan, dan perhatian. Nah, sekarang waktunya mengubah kebiasaan untuk hidup lebih sehat dengan vitamin D dan air kelapa.
Source:
https://tangerangdaily.id/sunlight-deficiency-saat-tubuh-diam-diam-haus-sinar-matahari/