Tahu gak sih ternyata efek rasa pedas yang ditimbul saat makan cabai dan lada pada dasarnya telah menipu otak kita untuk berpikir bila makanan yang dikonsumsi dapat menimbulkan rasa pedas. Itu juga menjadi penyebab mengapa level pedas seseorang berbeda-beda.
14 Feb 2023Makanan pedas memang selalu bikin ketagihan. Uniknya bagi sebagian orang rasa pedas yang berbeda menjadi sebuah tantangan tersendiri. Namun, tahu gak sih ternyata efek rasa pedas yang ditimbul saat makan cabai dan lada pada dasarnya telah menipu otak kita untuk berpikir bila makanan yang dikonsumsi dapat menimbulkan rasa pedas. Itu juga menjadi penyebab mengapa level pedas seseorang berbeda-beda.
Kenapa tubuh berkeringat saat mengonsumsi makanan pedas?
Melansir liputan6.com, Zat Capsaicin adalah zat yang terdapat dalam cabai dan lada yang menimbulkan rasa pedas dan panas. Zat Capsaicin ini juga dapat membuat suhu tubuh seseorang menjadi naik, itulah sebabnya kenapa saat mengonsumsi makanan pedas kamu akan berkeringat. Hal tersebut dikarenakan Zat Capsaicin akan terikat pada reseptor lidah saat mendeteksi panas dan pedas lalu sinyal tersebut dikirim ke otak, setelah itu tubuh akan menangkap sinyal dan memberikan respon sehingga panas tubuh akan meningkat dan mengeluarkan keringat. Namun, tubuh juga dapat memberikan reaksi lainnya seperti menangis, bersin, atau batuk.
Ketika otak membaca adanya peningkatan suhu tubuh, maka otak juga bekerja untuk menyeimbangkannya melalui cairan yang keluar tersebut sehingga dengan adanya cairan tubuh yang keluar maka proses pendinginan tubuh sedang berjalan.
Apa yang menyebabkan seseorang ketagihan makanan pedas?
Ketika Zat Capsaicin berproses dan bereaksi pada tubuh, di saat yang bersamaan otak akan melepaskan neurotrasmiter taitu merupakan senyawa kimia pembasa pesa di tubuh untuk memproduksi endorfin dan melepaskan dopamin. Endorfin merupakan senyawa pereda rasa sakit dan pereda stres alami. Endorfin ini berfungsi untuk menghalangi saraf dalam mengirimkan sinyal rasa sakit pada lidah dan mulut saat mengonsumsi makanan pedas. Sedangkan dopamin adalah senyawa yang menimbulkan rasa senang pada diri seseorang. Itulah kenapa makanan pedas seringkali dijadikan mood booster bagi para pecinta makanan pedas.
Melansir alodokter.com, menurut para ada beberapa penyebab seseorang dapat menahan rasa pedas, di antaranya:
- Faktor Genetik : Reseptor potensial Transien Vanilloid (TRPV) pada setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda. Ada seseorang yang dapat menahan rasa pedas karena memiliki toleransi yang tinggi sejak lahir namun dalam beberapa kasus ada juga yang lahir tanpa reseptor zat capsaicin atau TRPV1.
- Faktor Non- Genetik : Bisa karena terbiasa. Ya, seseorang yang sering mengonsumsi makanan pedas akan mengembangkan toleransi zat capsaicin yang lebih tinggi sehingga mereka akan lebih tahan akan pedas. Hal ini yang disebut desensitisasi Capsaicin adalah fenomena di mana orang merasa lebih sedikit sensasi terbakar setelah makan banyak makanan pedas. Hal tersebut dikarenakan paparan berulang pada capsaicin menyebabkan pintu reseptor menutup dan menghentikan transmisi sinyal rasa pedas atau sakit ke otak.
Bagaimana cara menghilangkan rasa pedas?
Rasa pedas biasanya akan bertahan lebih lama dilidah atau di mulut. Bahkan rasa pedas juga akan membuat sensasi panas dan terbakar pada perut dan lambung sehingga pada sebagian kasus akan memicu maag dan GERD (Asam Lambung). Melansir kompas.com, rasa pedas yang ditimbulkan zat capsaicin akan sulit hilang bila hanya meminum air putih. Sebagai ‘penawar’ pedas kamu bisa mengonsumsi air kelapa.
Air kelapa memiliki kandungan nutrisi alami yang baik untuk tubuh. Kesegaran air kelapa bukan hanya akan meredakan efek capsaicin yang menempel pada lidah namun juga membantu mengurangi efek pedas dan rasa tidak nyaman pada perut karena kandungan elektrolit dan gula alami dalam air kelapa dapat membantu mempercepat stimulasi pada otak untuk mendinginkan tubuh dari efek pedas. Apalagi kalau air kelapanya dingin yaa.. pasti makin segar banget.
Makan makanan pedas? Jangan lupa sedia Hydro Coco.